DIRJEN PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU MEMBUKA DAN MEMBERI ARAHAN KEGIATAN SOSIALISASI PENANGANAN DAERAH RAWAN PANGAN TAHUN 2016

BOGOR, Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertentu Dr. Suprayoga Hadi, M.SP resmi membuka acara kegiatan penanganan daerah rawan pangan yang diadakan oleh Direktorat Pengembangan Daerah Rawan Pangan di Bogor pada tanggal 26-28 maret 2016. Acara tersebut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Pembangunan Daerah Tertentu (PDTu), Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Ditjen Pdtu dan Direktur Pengembangan Daerah Rawan Pangan (PDRP) Drs. Supriadi, M.Si. Dalam sambutannya Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertentu (Dirjen PDTu) memberikan arahan kepada peserta yang hadir sebanyak 17 Kabupaten agar serius dan betul-betul dalam melaksanakan kegiatan penanganan daerah rawan pangan. Menurut beliau pangan merupakan persoalan harga diri bangsa, dimana Indonesia merupakan negara yang sangat kaya di bidang pangan baik di daratan maupun di lautan, akan tetapi sampai saat ini Indonesia masih saja di kategorikan ke dalam negara yang rentan terhadap pangan. Lebih lanjut beliau mengatakan permasalahan pangan ini merupakan permasalahan yang kompleks dan sudah lama diupayakan agar keluar dari permasalahan rawan pangan, namun hasilnya masih belum optimal secara nyata. Maka untuk itu beliau mengajak seluruh Kementerian Lembaga dan masyarakat yang fokus menangani masalah kerawanan pangan untuk duduk bersama, bersinergi, menyamakan persepsi dan saling bekerjasama dalam mengentaskan kerawanan pangan di negeri yang subur ini. Sebelumnya, Direktorat Pengembangan Daerah Rawan Pangan mengundang 33 Kabupaten Daerah Rawan Pangan melalui BAPPEDA untuk menghadiri kegiatan sosialisasi penanganan daerah rawan pangan tahun 2016. Selain mengundang peserta dari Kabupaten rawan pangan, Direktorat PDRP juga mengundang Kementerian Lembaga terkait sebagai narasumber diantaranya dari Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Kementerian Energi Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), dan Kementerian PUPERA.

Dirjen PDTu Dr. Suprayoga Hadi Memberi Arahan Kepada Peserta Sosialisasi

Dirjen PDTu Dr. Suprayoga Hadi Memberi Arahan Kepada Peserta Sosialisasi

2

Foto Bersama Peserta Sosialisasi dengan KasubDit (Tengah Biru) dan Kasie (Tengah Putih) Wilayah V Papua

3

Foto Peserta Kegiatan Sosialisasi Penanganan Daerah Rawan Pangan 2016

Posted in Kegiatan | Leave a comment

Direktorat Rawan Pangan Melakukan Kegiatan Pemetaan Daerah Rawan Pangan Tahun Anggaran 2016

8bc68f9c-0846-4cbb-a004-038a1e5820fa

Ak9-UW4tZBqBBKeF-r_nXhVtaqJOLZs2JmXUjgbGJw9h

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia melalui Direktorat Pengambangan Daerah Rawan Pangan melakukan kegiatan koordinasi pemetaan daerah rawan pangan Tahun Anggaran 2016 pada tanggal 12 februari tahun 2016 di Jakarta. Acara ini dihadiri oleh delapan Kabupaten diantaranya Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Bovendigul, Kabupaten Supiori, Kabupaten Buru Selatan. Dalam sambutannya Direktur Pengembangan Daerah Rawan Pangan Drs. Supriadi M.Si menyampaikan bahwa perubahan iklim yang terjadi di indonesia sangat mempengaruhi produksi pangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini terjadi karena pergeseran musim (penghujan dan kemarau) yang terlampau jauh. Kondisi tersebut memaksa petani di daerah merubah pola cocok tanam dan kalender pertanian mereka. Akan tetapi, kendala di lapangan ialah musim kemarau terlampau panjang sehingga sulit untuk mendapatkan air untuk pertanian. Alhasil petani tidak dapat menggarap lahan pertaniannya karena resiko gagal panen terlampau besar. Oleh karena itu fokus kegiatan Tahun Anggaran 2016 di Direktorat Pengembangan Daerah Tertentu ialah penyediaan sumber daya air sehingga dapat meningkatkan produktivitas pangan. Adapun bantuan fasilitasi untuk menunjang kegiatan tersebut ialah pembangunan sumur bor bertenaga surya dan pembangunan embung. Kedua bantuan fasilitasi tersebut harus saling terintegrasi ke saluran irigasi pertanian yang diarahkan le lahan pertanian. Lebih lanjut Drs, Supriadi M.Si menyampaikan bahwa kegiatan ini haruslah didukung oleh semua pihak dan merupakan program bersama sehingga membutuhkan konsep pemahaman bersama agar tidak ada saling limpah wewenang sebagaimana terjadi pada kegiatan sebelumnya. Selanjutnya kegiatan ini dilanjutkan dengan mendengarkan paparan kondisi wilayah daerah yang akan di fasilitasi pada kegiatan penanganan daerah rawan pangan tahun anggaran 2016.

Sebelumnya pada kegiatan Tahun Anggaran 2015, Direktorat Pengembangan Daerah Rawan Pangan melakukang kegiatan fasilitasi bantuan penanganan daerah rawan pangan di 15 kabupaten. Bantuan tersebut diantaranya bantuan fasilitasi meliputi input produksi seperti benih dan bibit, Supervisi dan pendampingan bekerjasama dengan UGM dan Bimbingan Teknis.

Posted in Kegiatan | 2 Comments