Pendampingan Kawasan Rawan Pangan ditutup dengan Inagurasi

IMG_0012

Yogyakarta, Demi mengentaskan kawasan Rawan pangan, konsep pendampingan sangat efisien menuju tangguh pangan. Program pendampingan ini bertujuan untuk mendampingi Masyarakat dalam membangun sebuah usaha untuk penanganan rawan pangan agar dapat berjalan sesuai dengan arah dan tujuan yang telah ditetapkan serta mendampingi masyarakat dalam membangun kemandirian dalam menangani persoalan kerawanan pangan pada dan mengatasi berbagai kesulitan yang dialami dalam upaya penanganan kawasan rawan pangan berbasis pemanfaatan sumberdaya lokal. Program Kegiatan Pendampingan yang di inisiasi oleh Direktorat Pengembangan Daerah Rawan Pangan Dirjen PDTu Kemendesa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi bekerjasama dengan PusKaPeNa Fakultas Peternakan UGM,  telah selesai dilaksanakan selama 3 bulan dan  agenda penutupan dilaksanakan inagurasi  pada tanggal 25 – 26 Desember 2015. Agenda Inagaurasi diawali dengan penarikan para pendamping yang sudah tersebar di 15 Kabupaten di Indonesia yang dilakukan pada tanggal 24- 25 Desember 2015. Lima Belas Kabupaten yang didampingi adalah Nagan Raya, Seluma, Kep. Mentawai, Lebak, Sampang, Lombok Timur, Bima, Hulu Sungai Utara, Sambas, Sanggau, Tojo Una-Una, Halmahera Selatan, Seram Bagian Barat, Merauke dan Manokwari.

IMG_0007

inagurasi inagurasi2

Agenda Inagurasi dimulai dengan pemaparan 30 Pendamping terkait program kegiatan yang sudah dilakukan dimasing-masing Desa yang mereka dampingi. Pada hari pertama Inagurasi dimulai dengan presentasi dari pendamping kabupaten Seluma yaitu Siti Muniroh N.A. dan Khasia Fera W. Kemudian presentasi kedua dilanjutkan oleh Pendamping dari Kabupaten Seram Bagian Barat yaitu Siti maryam dan Risa Ardhiandari. Presentasi ketiga dilanjutkan dengan Pendamping Kabupaten Manokwari yaitu Ruslina Fajarwati dan Nirma Yunitasari. Kemudian agenda selanjutnya presentasi dari Kabupaten Bima yaitu Damar Hidayat dan Mardiansyah. Dan Presentasi Penutup di hari pertama yaitu pemaparan dari Kabupaten Sampang yaitu Ana Maghfiroh dan Ainul yakin. Agenda Hari kedua dimulai dengan melanjutkan pemaparan dari para pendamping. Presentasi dilakukan dengan membagi ruang pemaparan dan audience menjadi dua ruangan, sehingga kegiatan dapat berjalan efisien dan efektif. Ruang A dilaksanakan presentasi dari pendamping Halmahera Selatan (Catarina A.A. dan Berlian); Presentasi Pendamping Merauke (Maurits Karindahang dan Adi Jaya); Presentasi Pendamping Tojo Una – Una (M. Arifiandi dan Tedjo Laksono); Presentasi Pendamping Hulu Sungai Utara  Sifah Fauziah dan Intan Zaenab B.); dan Presentasi Pendamping Lebak (M. Arif Baskoro dan Rizky Yuni Utami). Sedangkan di ruang B dilaksanakan pemaparan dari Pendamping Sambas (Wina Mardani dan Nurul Karviana); Presentasi Pendamping Sanggau (Baliya T.A. dan Rusmi Sri Wiyati); Presentasi Pendamping Mentawai (Megawati Hartas dan Yudi R.); Presentasi Pendamping Nagan Raya   (Sri Wahyuni dan Jurni Hayati); dan Presentasi Pendamping (Lombok Timur Dwi Puspa dan Ratna Dewi S). Presentasi dari masing-masing pendamping yaitu menceritakan perubahan before dan after dari daerah yang didampingi. Tentu saja terdapat respon positif dari masyarakat dan muncul dampak positif dari program pendampingan tersebut. Program pendampingan memberikan pelatihan terkit usah agro untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat rawan pangan sehingga mereka dapat meningkatkan kesejahteraan sehingga tidak rawan pangan.

inagurasi3

inagurasi4

Agenda Selanjutnya setelah presentasi adalah pemaparan penutup dari direktur PUSKAPENA selaku ketua panitian kegiatan pendampingan rawan pangan yaitu Ir. Ambar Pertiwiningrum., M.Si., Ph.D. Beliau memberikan pemaparan terkait dampak positif yang sudah muncul dari program kegiatan pendampingan dan tentunya memberikan apresiasi besar terhadap pendamping yang sudah sangat berjuang mendampingi kabupaten rawan pangan selama 3 bulan. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dan pemaparan dari Bapak Direktur Pengembangan Kawasan Rawan Pangan yaitu Drs. Supriadi, M.Si. Beliau memaparkan terkait dampak ke depan program pendampingan yang harus berkelanjutan sehingga pengentasan rawan pangan dapat teratasi dengan efektif. Tidak afdol jika dalam inagurasi pendampingan tidak mendnegarkan testimoni dari pendamping, sehingga diberikan kesempatan salah satupendamping memberikan sepatah dua kata yang diwakili oleh Pendamping dari Kabupaten Sanggau oleh Rusmi Sri Wiyati. Menurut Rusmi program pendampingan harusnya lebih bisa bersinergi dengan stakeholder lain, contohnya di sanggau yang notabennya deka daerah perbatasan sehingga program pendampingan dapat bersinergi dengan Direktorat daerah perbatasan sehingga dalam sekali melaksanakan program dapat mendapatkan 2 luaran yang saling berkesinambungan.

Puncak agenda Inagurasi adalah pemberian award terhadap 3 pendamping yang terbaik dari yang paling terbaik. Sebelum pengumuman, perwakilan dari koordinator lokasi selaku rewier Bapak Prof. Dr. Ir. Cahyono Agus DK, M.Agr.Sc. memberikan gambaran umum terkait penilaian award pendamping sehingga mendapatkan 3 pendamping terbaik yaitu Rusmi Sri Wiyati, Pendamping Kabupaten Sanggau; Megawati Hartas Pendamping Kabupaten Mentawai; dan Nirma Yunitasari Kabupaten Manokwari. Dengan adanya apresiasi tersebut memberikan semangat dalam menangguhkan kawasan rawan pangan dengan pemberdayaan dan pengabdian.

Posted in Kegiatan | Leave a comment

Gapoktan dan Babinsa Ikut Bimtek dan Supervisi Penanganan Daerah Rawan Pangan

koran

Merauke, PSP, Sebanyak 20 orang perwakilan dari gapoktan dan 20 orang Babinsa di Merauke mengikuti kegiatan bimbingan teknis dan supervisi daerah rawan pangan di Aula L.B. Moerdani Makorem 174/ATW, Jumat (18/12/2015).
Bimtek ini diselenggarakan atas kerjasama Korem 174/ATW bersama Fakultas Peternakan UGM (Universitas Gadjah Mada), dengan Direktorat Pengembangan Daerah Rawan Pangan, Direktorat Jendral Pengembangan Daerah Tertentu serta Kementrian Desa, Pengembangan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Dalam sambutannya, Bapak Ir. Heru Sasongko, M.P., dari Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada mengatakan tujuan dari kegiatan bimbingan teknis adalah mewujudkan Indonesia yang tangguh secara nasional.
“Dengan adanya bimbingan seperti ini, para peserta nantinya dapat memberikan ilmu pengetahuan yang telah didapat kepada petani yang lainnya, sehingga mampu meningkatkan produksi pertaniannya. Dengan demikian ketahanan pangan dapat terwujud,” Katanya.
Dalam bimbingan tersebut para peserta diberikan materi penyiapan benih padi produktivitas tinggi menuju Indonesia tangguh pangan yang dibawakan Ir. Supriyanta, M.P.. Dalam materi dijelaskan tentang bagaimana cara meningkatkan produksi padi.

babinsa
Selain pertanian, mereka juga diberikan materi peternakan yang disampaikan Nafiatul Umami, S.Pt., M.P., Ph.D. dari Fakultas Peternakan UGM, penjelasan tentang tata cara beternak sederhana, tetapi mampu memperoleh hasil yang maksimal serta memanfaatkan limbah ternak untuk pertanian dan biogas yang sangat bermanfaat sebagai sumber energi.
Usai pemberian materi kegiatan dilanjutkan dengan praktek pembuatan pupuk kompos dan pembuatan pakan ternak dari fermentasi jerami.
“Bimbingan ini dinilai sangat bermanfaat bagi para petani untuk menambah pengetahuan guna meningkatkan hasil pertaniannya,” ungkapnya.

Posted in Bedah Desa | Leave a comment